Sejarah
Ketika berdiri lembaga ini bernama SMA Negeri 2 Ponorogo, persisnya didirikan tanggal 16 Juli 1979, dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor. 8188/0/1979, tanggal 30 September 1979. Kemudian berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor. 035/0/1997, tanggal 7 maret 1997 nama tersebut diubah menjadi SMU Negeri 2 Ponorogo. Jadi semula sekolah menengah atas berubah menjadi sekolah menengah umum.
Pada saat berdiri, sebenarnya sekolah ini sudah memiliki gedung sendiri sebanyak 9 lokal yang dibangun sejak tahun 1978. Tetapi gedung-gedung tersebut belum dapat dipakai karena belum dilengkapi dengan fasilitas kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu proses KBM sehari-hari dilaksanakan siang hari di SMA Negeri 1 Ponorogo yang pada saat itu menempati gedung swasta milik Yayasan Pembangungan Bakti di jalan Batoro Katong Ponorogo (sekarang dipakai SMA Bakti Ponorogo).
Penerimaan murid perdana dikelola oleh SMA Negeri 1 Ponorogo dengan siswa sebanyak 3 kelas 144 orang. Mereka merupakan hasil seleksi dengan sistem ‘Tes Tulis’ dan ‘Wilayah Calon’. Materi tes tulis meliputi PMP, Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, IPA dan IPS. Sedangkan wilayah calon dibagi menjadi dua bagian yakni wilayah ‘Ponorogo Utara’ dan ‘Ponorogo Selatan’ dengan garis batas jalan Imam Bonjol ke timur (Jl. Alun-Alun Selatan, Jl. Panglima Sudirman, Jl. Gajah Mada dan Jl. Ir. Juanda) sampai dengan Jl. Raya Pulung (Halim Perdana Kusuma).
Calon siswa yang lulus tes dan berdomisili di Ponorogo selatan dinyatakan diterima di SMA Negeri 2 Ponorogo. Sistem seleksi yang unik tapi nyata, adil dan berkesan ini ditempuh panitia karena pada saat itu belum ada sistem khusus rayonisasi seperti sekarang ini.
Beberapa bulan setelah berdiri SMA Negeri 2 Ponorogo baru memiliki kepala sekolah definitif sebagai pengelola tetap dan sekaligus juga sebagai pengajar mata pelajaran Tata Buku. Beliau bernama Soeprantiyo berasal dari Mojoroto Kediri, seorang yang berperawakan tinggi semampai, setinggi semangatnya. Bersama dengan enam orang guru bantu yang bertugas di sekolah ini sejak berdiri, mereka adalah Parmo Ramelanadji, S.Pd (mengajar Sejarah dan Geografi), Mulyadi, S.Pd (Penjaskes), Alim Sigit Nur Cahyo, BA (PMP), Sri Utami (Ekonomi dan Bahasa Inggris), Siti Atiyanti, BA (Biologi), Nurul Hariyanti (BP, Ekonomi dan Keterampilan) termasuk juga beberapa guru pinjam dari SMA 1 dan SLTP 1 Ponorogo yang membantu mengajar mata pelajaran lain.
Alhamdulillah, pada tahun 1980 SMA 2 sudah memiliki gedung sendiri di Jl. Pacar 24 Ponorogo yang kita tempati sekarang ini. Guru-guru mulai diangkat menjadi PNS. Selain itu pemerintah juga menambah melalui proyek pendidikan guru bekerjasama dengan Perguruan Tinggi Negeri, terutama IKIP Negeri. Tentu saja kehadiran mereka di sekolah ini menambah suasana dan semangat baru.
Hal yang sangat membanggakan dan membahagiakan adalah 75% lulusan perdana diterima di berbagai Perguruan Tinggi Negeri ternama melalui proyek perintis (sekarang SNPTN) yaitu ITB, UGM, ITS, UNIBRAW, UNS, IKIP dan AKABRI. Kebahagiaan dan Kebanggaan bertambah lengkap ketika Universitas Gajah Mada mengirim ucapan “SELAMAT DAN SUKSES SMA NEGERI 2 PONOROGO”.
Visi dan Misi
Visi SMAN 2 Ponorogo
Menghasilkan sumber daya manusia yang bertaqwa, cerdas, dan berkarakter serta berbudaya lingkungan.
Indikator:
- Taqwa artinya bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Cerdas meliputi cerdas secara spiritual, sosial, dan intelektual.
- Berkarakter artinya dapat membawa diri dalam berbagai kelompok pergaulan sesuai dengan norma agama, masyarakat, dan negara.
- Berbudaya lingkungan artinya menjaga kesehatan dan kebersihan diri dan lingkungan serta peduli pada permasalahan lingkungan hidup yang meliputi pelestarian alam, pencegahan pencemaran dan pencegahan kerusakan lingkungan hidup.
Misi SMA Negeri 2 Ponorogo
- Melaksanakan pembelajaran untuk menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa sehingga terwujud keseimbangan iman, taqwa, ilmu, dan amal serta berbudi pekerti luhur.
- Melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efisien untuk peningkatan kemampuan intelektual dan kecakapan hidup.
- Melaksanakan program pembelajaran yang mampu mengaktualisasi jati diri siswa yang unggul dalam bidang akademik dan non akademik.
- Menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang kondusif sehingga peserta didik merasa nyaman belajar di sekolah.
- Mendorong semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah.
- Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah (stake holders).
- Mendorong warga sekolah untuk memiliki dan melaksanakan prinsip kesetaraan dalam kemajemukan di dunia global.
- Melaksanakan budaya hidup bersih, sehat, dan mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan sebagai wujud pelestarian terhadap lingkungan.
- Membentuk pribadi yang memiliki karakter moral, kinerja, dan literasi, serta kecakapan kreativitas, berpikir kritis, kolaborasi, dan komunikasi.dalam menghadapi revolusi industri 4.0
Tujuan SMA Negeri 2 Ponorogo
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan Menengah bertujuan :
- Meningkatkan pengetahuan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian;
- Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal-balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitarnya.Tujuan Pendidikan SMA Negeri 2 Ponorogo adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut dengan memiliki keseimbangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terpadu dalam kehidupan sehari-hari.